Selasa, 03 April 2018

Kasus JR Saragih Menjerat Banyak Pihak


Sumber gambar : http://jopinusramlisaragih.blogspot.co.id/p/profil.html

Setelah ditetapkan menjadi tersangka pemalsuan legalisasi Ijazah dan tanda tangan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Sopan Andrianto, Calon Gebernur Sumatera Utara (Sumut) periode 2018-2023, Jopinus Ramli (JR) Saragih berbicara kepada para pendukungnya dari atas podium. Dengan nada sedih beliau menyatakan sudah selesai diperiksa. Setelah itu, ia menyatakan akan kembali bekerja seperti biasa sebagai Bupti Simalungun.

Sepertinya kasus ini ringan. Hanya berekor pada gagalnya pasangan JR Saragih-Ance Selian bersaing dengan dua pasangan lain sebagai calon gubernur Sumatera Utara. Namun, kalau ditelusuri lebih jauh tampak bahwa kasus tersebut mengandung konsekuensi hukum serius dan melibatkan banyak pihak pula.

Kamis, 14 September 2017

Kegagalan DPR Bermusyawarah Mufakat

Panglima TNI: Ancaman ISIS Semakin Dekat dengan Indonesia
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ( Republika.co.id )
Ketika bicara pada Rapimnas I Partai Hanura, Kuta, Bali, Jumat (4/8), Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan, bahwa pengambilan keputusan di DPR tidak sesuai falsafah Pancasila. Pasalnya, produk keputusan DPR banyak yang diambil dengan sistem voting. Padahal dalam sila keempat ditekankan bahwa pengambilan keputusan itu semestinya dilakukan secara musyawarah mufakat, jelasnya.
Penilaian tersebut, sulit dibantah. Kenyataannya memang begitu. Banyak keputusan DPR yang diambil dengan jalur voting. Apalagi tentang hal-hal penting bagi negara dan/atau masyarakat yang bersentuhan dengan kepentingan fraksi atau partai. Manakala ada benturan antara duanya, maka yang dimenangkan adalah kepentingan fraksi dari partai yang anggotanya terbanyak di DPR.

Kamis, 03 Agustus 2017

Tak Terpakai di Dunia Politik, Amien Rais Berjuang di Jalur Ormas Anti Pancasila

Amien Rais
Satu hal yang saya suka kepada Amien Rais adalah semangatnya yang terus menyala-nyala dalam mengejar, mewujudkan, apa diperjuangkannya. Ia tak kenal lelah, apalagi menyerah. Sekali menentukan apa yang hendak dicapai, ia pasti all out berjuang, luar-dalam, hati, pikiran, aksi. Ia tak mengenal kata berhenti sebelum sampai ujung, walaupun kerap hanya di ujung jalan buntu.
Banyak yang seusia dia memilih istirahat dari hiruk pikuk politik. Bagi mereka, peran langsung dalam politik praktis sudah selesai. Panggung harus diserahkan kepada generasi muda. Bukan berarti diam, tetapi mereka mengambil peran yang lebih tinggi. Beralih menjadi “bapak” bagi semua anak-anak bangsa. Contohnya adalah B.J. Habibie dan Buya Ahmad Syafii Maarif.