Oleh Yosafati Gulo
"Bila memang menghendaki kebaikan
bangsa dan negara, solusinya bukan dengan menjadi golput"
SEJUMLAH orang terus menggaungkan niat untuk menjadi
golput. Daripada memilih caleg bobrok mendingan menjadi golput. Lagi pula,
memilih untuk tidak memilih juga sah secara hukum. Tidak menggunakan hak pilih
adalah bagian dari hak asasi manusia. Itulah antara lain argumen yang dipakai
oleh penyeru golput.
Sepintas, alasan tersebut masuk akal. Orang normal,
mustahil memilih yang tak normal, apalagi bobrok. Juga caleg yang hobi korupsi,
kerap melanggar etika dan norma susila, atau suka tipu-tipu, memang tak perlu
dipilih.