Selasa, 23 Februari 2010

HARI LUAR BIASA

Hari ini tampak tidak biasa bagi Deo. Anak bungsu kami ini memperlihatkan begitu banyak sikap positip. Sejak bangun pagi sampai malam, bahkan saat saya menulis blog ini, Deo terus menerus melakukan aktivitas yang mengagumkan saya sebagai ayah.

Tidak seperti biasanya. Hari ini, ia memulai harinya dengan mewarnai beberapa gambar yang dia suka. Selesai mewarnai bagian tertentu, ia langsung berlari ke arah saya sambil bertanya, "bagus, gak pak?". Karena saya lihat memang bagus untuk ukuran anak seusianya, serta merta saya katakan bagus banget. Bukan cuma itu, sebagai pengharagaan atas karyanya itu, saya langsung memeluk dan mencium pipinya.

Kegiatan ini dilanjutkannya sepulang sekolah pada siang hari. Juga bersama dengan teman-temannya dari sebelah rumah pada sore hari. Oh ya, saat ini Deo sekolah di TKK Santa Maria, Kediri, kelas nol kecil.

Gambarnya kali ini memiliki beberapa hal khas. Olesan warna begitu halus. Tidak keluar garis, seperti biasanya. pada judul gambar, Deo mengombinasikan beberapa warna sehingga tampak lucu seperti tampak pada kebanyakan buku anak-anak. Ia juga bisa membuat kombinasi warna baju, celana untuk gambar orang, dan beberapa variasi warna untuk gambar kendaraan. Menarik sekali.

Ketika saya mengajaknya mengerkjakan tugas rumah pelajaran matematika (model kumon)usai mewarnai gambar, mukanya tampak berseri-seri. Ini juga tidak seperti biasa. Tugasnya kali ini adalah kombinasi penambahan dari angka 1 sampai 10. Ada 200 soal dia garap dalam waktu relatif singkat, 31 menit. Waktu ini memang di bawah target ideal yang hanya 10 menit. Namun waktu ini terasa luar biasa karena dia kerjakan lebih cepat dari waktu-waktu sebelumnya dan dalam suasana ceria.

Yang menggelitik saya adalah ketika saya pulang pada sore hari. Deo ternyata sudah menulis beberapa soal penambahan di kertas. Sambil mendekati saya, ia berkata, "Pa, jawab soal-soal ini. Ini tugas papa," katanya. Tanpa banyak komentar pun, saya langsung sambut kertas itu sambil bergaya seperti anak sekolah yang diberi tugas oleh gurunya. Setelah selesai, lembaran itu saya sodorkan kembali ke dia.

Mau tahu responnya? He he.. "100 untuk papa!", katanya kemudian. Terima kasih Deo. Papa pintar kan? tanya saya. Ya, tapi Deo juga pintar, katanya tidak mau kalah.

Tidak ada komentar: